Mega Handayani : Bukan Profesi Mudah, PR is A Tough Job!
Banyak yang mengira PR hanya sekadar tampil cantik paripurna, kerja santai, ngobrol, MC event, atau sekadar promosi. Padahal, di balik layar, PR harus selalu siap 24/7 menghadapi isu sensitif, menangani "bola panas" yang tiba-tiba muncul entah dari mana bahkan seringnya bukan kesalahan internal perusahaan. "PR is a tough job," kalau kata Mega Handayani.
Tough karena PR juga berperan dalam menjaga reputasi dengan memastikan setiap komunikasi yang keluar dari saluran manapun sesuai dengan nilai dan visi perusahaan. Harus sabar menghadapi berbagai kekhawatiran pengguna, memberikan edukasi yang terus-menerus, dan membangun kepercayaan, apalagi industri kripto yang Mega geluti saat ini bisa terbilang belum terlalu mature.
Bagaimana Anda memulai karir di bidang public relations, dan apa yang membuat Anda tertarik untuk berkarir di industri finansial, khususnya di aplikasi finansial?
Saya lulusan Ilmu Komunikasi dengan peminatan Hubungan Masyarakat dari salah satu PTN di Bandung. Sejak kuliah, sudah tertarik dengan dunia PR karena materi yang dipelajari terasa seru dan aplikatif. Dari situ berpikir bahwa setelah lulus harus bisa bekerja sebagai PR supaya ilmunya tetap linear dan bisa langsung dipraktekkan. Konsultasi ke dosen dan beliau menyarankan untuk memulai karir sebagai PR consultant.
Akhirnya, pas semester 7 bela-belain ke Jakarta untuk magang di salah satu PR agency ternama di daerah Jakarta Selatan. Magang di sana bisa dibilang benar-benar membuka wawasan karena bisa melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di kampus diterapkan di dunia kerja. Tentu saja ditambah dengan hal hal praktek yang saya pun baru tahu ketika magang. Setelah tiga bulan magang, balik ke Bandung, fokus menyelesaikan skripsi, dan begitu lulus, langsung apply kerja ke berbagai tempat.
Singkat cerita saya diterima sebagai PR consultant dan menangani beberapa klien dari industri entertainment dan kesehatan sebelum akhirnya pindah ke startup edutech dan bekerja disana selama lebih dari setahun. Setelah itu, 2021 terjun ke industri kripto dan bergabung di salah satu crypto exchange terbesar dan tertua di Indonesia sebagai Public Relations sebelum akhirnya pindah ke Fasset (crypto exchange juga).
Kalau ditanya kenapa tertarik berkarir di industri finansial, sebenarnya saya tidak punya jawaban yang spesifik. Prinsip saya dari awal adalah "selama posisinya Public Relations, industri apa pun saya sangat siap terjun". Mungkin ini juga efek dari pengalaman kerja di PR consultant dulu, yang membuat terbiasa cepat memahami berbagai industri asalkan fondasi PR-nya sudah kuat.
Hal yang lucu dan menarik, waktu pertama kali masuk ke industri crypto exchange, saya sama sekali tidak paham soal kripto. Saya bahkan tidak tahu Bitcoin itu apa. Investasi kripto juga belum pernah. Tapi karena sudah terjun bekerja di industri kripto, saya mulai belajar dari nol, mengikuti perkembangan industri, dan lama-lama jadi paham. Eh, malah ketagihan investasi kripto sampai hari ini.
Apa peran PR dalam membangun dan menjaga reputasi sebuah aplikasi finansial?
Saya pikir tidak hanya untuk aplikasi finansial, namun peran Public Relations (PR) secara general memiliki peran yang sangat penting dalam membangun persepsi positif dan kredibilitas sebuah brand, termasuk tentu di industri finansial. Kalau kita bicara soal aplikasi finansial, apalagi kripto yang masih tergolong industri yang belum mature, kepercayaan pengguna adalah segalanya. Coba bayangkan kalau kita berada di "sepatu user", pertimbangan memilih aplikasi investasi tentu faktor utamanya pasti soal keamanan. Gak mungkin kan orang mau taruh uang hasil kerja keras di platform yang gak aman, gak berizin resmi, dan gak jelas?
Nah, disinilah PR mengambil peran yang sangat krusial. PR harus mampu membangun narasi yang menekankan aspek keamanan, transparansi, dan kredibilitas perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang sudah saya lakukan adalah menjalin hubungan baik dengan media (media relations), mengedukasi publik dengan konten informatif (biasanya saya menggunakan sosial media seperti WhatsApp Group untuk komunitas kripto Fasset, Instagram, Tiktok, dan LinkedIn), mengelola komunikasi apalagi saat terjadi krisis, serta menyampaikan pesan perusahaan dengan storytelling yang jelas dan mudah dipahami.
Bagaimana Anda mengukur keberhasilan kampanye PR yang Anda lakukan untuk aplikasi finansial?
Sebenarnya, keberhasilan kampanye PR dapat diukur melalui beberapa indikator. Kalau di Traditional PR, biasanya dilihat dari total media coverage. Berapa banyak pemberitaan yang muncul, media mana saja yang mengangkat press release kita, apakah tone beritanya positif atau negatif, serta nilai Ad Value dan PR Value berita tersebut.
Tapi sekarang, apalagi bekerja di fintech company, PR mengarah ke digital dimana kita punya indikator lain. Misalnya, bagaimana engagement kita dengan audiens di media sosial. Seberapa aktif audiens berinteraksi, seperti apa sentimen dan persepsi publik terhadap perusahaan, serta apakah tone pembicaraannya cenderung positif atau negatif. Bahkan, dalam beberapa kasus, seperti saya di Fasset sekarang, indikator keberhasilan kampanye PR langsung dikaitkan dengan sales funnel, seperti melihat apakah kampanye ini berhasil meningkatkan jumlah download apps Fasset, berapa orang yang memutuskan register setelah download, berapa orang yang memutuskan melakukan proses Know Your Customer (KYC) setelah register dan berapa orang yang sampai melakukan first transaction.
Apakah perubahannya stagnan atau drop signifikan. Jika drop signifikan seorang PR harus melakukan tindakan lanjutan seperti berdiskusi dengan tim dari divisi terkait untuk membahas langkah selanjutnya agar journey customer dari mengunduh aplikasi sampai melakukan transaksi berjalan lancar. Jadi, keberhasilan PR saat ini tidak hanya soal eksposur media, tapi juga bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Tantangan apa yang paling sering Anda hadapi sebagai PR Manager di aplikasi finansial?
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, industri kripto adalah industri yang masih belum mature. Masih balita. Masih banyak perbaikan dan evaluasi yang diperlukan bagi pelaku industri. Karena hal itulah, menurut saya tantangan utamanya adalah membangun kepercayaan di industri yang dinamis dan rentan terhadap isu-isu sensitif dan sering kali dianggap publik sangat kompleks dan penuh resiko (kripto adalah investasi yang sangat volatil dan high risk high return).
Selain itu, mengedukasi masyarakat dan menghadapi regulasi yang terus berkembang (seperti kemarin pajak kripto, pembentukan bursa kripto, perubahan regulator kripto dari Bappebti ke OJK) masih menjadi pekerjaan yang cukup menantang terlebih ditambah menangani persepsi negatif terhadap industri kripto yang mana masih banyak orang berpikiran negatif.
Bagaimana Anda mengatasi tantangan dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas di industri keuangan yang seringkali dianggap kompleks dan sensitif?
Nomor satu adalah Transparansi. Nomor dua adalah Konsistensi. Nomor tiga adalah Edukasi. Tiga pilar seorang PR di industri finansial khususnya kripto. Tanpa salah satunya saja saya tidak yakin seorang PR bisa bertahan di industri ini. Saya selalu memastikan komunikasi yang akurat dan jujur kepada user dengan bahasa yang mudah dipahami, data-driven serta mengikuti regulasi pemerintah yang berlaku.
Bagaimana Anda menghadapi krisis komunikasi yang mungkin terjadi dalam industri keuangan, seperti isu keamanan data atau keluhan pengguna?
Sepanjang pengalaman saya sebagai PR di berbagai perusahaan, saya belum pernah menghadapi isu keamanan data (hack, dll). Namun, beberapa isu yang pernah saya tangani lebih berkaitan dengan keluhan pengguna, kasus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan tempat saya bekerja, serta pencemaran nama baik yang dilakukan oleh pihak eksternal.
Salah satu krisis komunikasi yang paling memorable adalah isu kripto haram. Saat itu, salah satu organisasi berpengaruh menyatakan bahwa kripto haram, yang kemudian menjadi highlight di berbagai media. Banyak jurnalis yang meminta tanggapan dari perusahaan tempat saya bekerja dahulu, sehingga saya harus merancang strategi komunikasi yang tepat. Salah satu langkah yang saya ambil adalah membuat kampanye PR yang melibatkan pemuka agama yang memiliki pandangan berbeda, serta mengadakan kampanye edukasi di media sosial tentang perspektif halal dan haram dalam kripto.
Namun bagi saya terlepas apapun krisis nya, seorang PR harus memiliki SOP yang jelas untuk menghadapi krisis komunikasi. Pesan yang disampaikan harus akurat, transparan, mudah dipahami agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di publik, dan seorang PR harus bisa memberikan respons yang cepat dan terstruktur.
Tantangan apa yang Anda lihat di masa depan bagi PR Manager di industri keuangan, khususnya di aplikasi keuangan?
Bagaimana Anda melihat peran PR dalam membantu masyarakat memahami dan memanfaatkan aplikasi keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial mereka?
Apa saran Anda bagi mereka yang tertarik untuk berkarir di bidang PR di industri keuangan, khususnya di aplikasi keuangan?
Saya rasa, ada baiknya sebelum mendalami PR lebih niche di industri keuangan, seorang PR penting untuk memahami dasar-dasar seorang PR itu seperti apa terlebih dahulu. Karena unfortunately banyak saya temukan seorang PR bahkan kurang memahami basic PR in general (industri manapun) itu seperti apa. Seorang PR harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, mampu merancang pesan yang efektif (seperti membuat siaran pers yang engaging, key messages campaign yang sesuai dengan target audiens, dll), dan mahir dalam storytelling. Selain itu, seorang PR perlu paham bagaimana SOP dan cara menangani krisis, serta tidak lupa perlu membangun hubungan dengan media dan pemangku kepentingan di industri. Saya pikir ilmu ini akan sangat berguna untuk PR manapun di industri apapun.
Setelah menguasai dasar-dasar PR seperti apa saya pikir spesifik ke industri keuangan tidak akan terlalu sulit. Bagi saya jika seorang PR memiliki latar belakang pendidikan bukan dari ekonomi, ada baiknya memahami dasar-dasar ekonomi dan industri finansial itu seperti apa termasuk regulasi dan tren terbaru. Seorang PR perlu banyak membaca narasi pemberitaan tidak hanya yang terjadi di dalam negeri namun juga di luar negeri dan tidak terbatas hanya ekonomi namun juga politik (karena biasanya dua hal ini saling berkesinambungan). Seorang PR perlu membangun wawasan yang mendalam, menjalin networking dengan profesional di bidang finansial, serta harus terus belajar karena industri finansial ini sangat dinamis. Seperti gambaran dulu orang orang berbondong investasi emas, kemudian saham, setelah saham ada kripto yang kini sangat booming dan banyak orang, institusional bahkan negara yang turut ambil bagian dalam tren kripto ini.