Cara Menggunakan Kata Kunci Lowongan agar CV Lebih Relevan

Author
Ditulis olehTim Loker • Update 11 Juni 2025
Kolom Pencari Kerja

CV untuk Melamar Kerja

Mengapa sebagian CV tampak menarik di mata HRD, sementara yang lain justru terabaikan meskipun memiliki pengalaman yang mirip? Salah satu jawabannya terletak pada penggunaan kata kunci lowongan kerja. Dalam era digital saat ini, banyak perusahaan menggunakan sistem penyaringan otomatis seperti ATS (Applicant Tracking System) untuk menilai kesesuaian CV terhadap deskripsi pekerjaan. Di sinilah peran kata kunci dalam CV menjadi sangat penting.

Dengan memahami apa saja kata kunci yang dicari dalam lowongan kerja, pelamar dapat menyesuaikan isi CV mereka agar lebih relevan dan terstruktur secara strategis. Artikel ini akan mengulas cara mengidentifikasi kata kunci penting, di mana sebaiknya menempatkannya dalam CV, serta bagaimana menggunakannya secara alami dan tidak sekadar menyalin mentah-mentah dari lowongan yang ada.

Peran Kata Kunci Lowongan dalam Menentukan Nasib CV Anda

Kata kunci yang Anda gunakan dalam CV akan mencerminkan kemampuan, kualifikasi, dan pengalaman yang Anda miliki untuk bersaing dalam dunia kerja. Tak hanya itu, para perekrut di jaman ini juga sudah menggunakan ATS (Applicant Tracking System) untuk mempermudah sekaligus mempersingkat waktu dalam menemukan kandidat yang dicari oleh perusahaan.

Contoh: Dalam sebuah deskripsi lamaran kerja, tertulis perusahaan sedang mencari seorang Social Media Specialist. Sehingga kualifikasi yang dicari oleh perusahaan kurang lebih akan sebagai berikut:

  • Menguasai Instagram Ads
  • Berpengalaman dalam konten organik dan berbayar
  • Mampu menganalisis performa kampanye media sosial

Sedangkan, di dalam CV Anda, Anda hanya mencantumkan kemampuan sebagai berikut: "Berpengalaman mengelola media sosial beberapa brand dalam berbagai sektor"

Walaupun sebenarnya Anda memiliki kemampuan yang perusahaan cari, CV Anda tidak mencerminkan hal tersebut secara eksplisit sehingga baik perekrut atau sistem ATS akan melewatkan Anda karena CV terlihat kurang relevan dan meyakinkan. Sebagai gantinya, Anda bisa mencantumkan:

"Mengelola kampanye Instagram Ads dan konten berbayar untuk meningkatkan engagement rate hingga 35%. Terbiasa dalam menganalisis performa konten menggunakan Meta Business Suite dan Google Analytics."

Poin pentingnya adalah, CV harus membicarakan hal yang sama dengan lowongan kerja yang dituju. Maka dari itu memahami kata kunci menjadi pokok untuk dapat menyelaraskan pembahasan.

Lalu bagaimana cara mengidentifikasi kata kunci pada deskripsi lowongan?

Cara Mengidentifikasi Kata Kunci dalam Deskripsi Lowongan

Menempatkan Keyword

Untuk mengetahui kata kunci yang sedang aktif digunakan dalam sebuah lowongan pekerjaan, Anda perlu membaca deskripsi lowongan secara menyeluruh dan juga teliti. Selain memfokuskan pada judul posisi, perhatikan lebih mendalam bagian tanggung jawab dan kualifikasi. Kata kunci ini bisa berupa keterampilan, alat kerja yang digunakan, tanggung jawab, atau bahkan nilai-nilai dari perusahaan.

Fokus Pada Kata atau Frasa yang Muncul Berulang

Semakin sering sebuah kata-kata itu dimunculkan, maka semakin penting pula kata tersebut. untuk memahami maksudnya, perhatikan contoh deskripsi lowongan untuk posisi SEO content writer berikut:

Kami sedang mencari seorang SEO Content Writer yang mampu membuat artikel SEO friendly yang berkualitas untuk blog kami berdasarkan brief yang diberikan. Kandidat diharapkan memahami struktur artikel dengan baik, mampu mengikuti pedoman editorial, serta menulis dengan gaya bahasa yang engaging dan sesuai dengan target audiens.

Kualifikasi yang dicari:

  • Terbiasa menulis artikel panjang (1000-1500 kata)
  • Memahami prinsip dasar artikel SEO dalam penulisan konten
  • Mengikuti pedoman gaya penulisan brand
  • Mampu menulis berdasarkan deadline dan brief yang ketat
  • Memahami struktur artikel dan storytelling dengan baik
  • Familiar dengan CMS seperti wordpress

Berdasarkan lowongan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang sering disebut berulang adalah artikel SEO, kemampuan menulis, dan gaya bahasa. Untuk itu, Anda perlu menuliskan kata-kata di atas dalam CV Anda.

Klasifikasi Kata Kunci ke Dalam 3 Kelompok

Dengan mengelompokkan kata kunci, akan membantu Anda dalam menyusun bagian-bagian CV yang strategis. Sebagai contoh, perhatikan kembali contoh deskripsi lowongan pekerjaan SEO Content Writer dia atas.

Pada contoh di atas, pengelompokan kata kunci bisa dibedakan dalam 3 hal, yaitu:

  • Keterampilan teknis: artikel SEO friendly, CMS (WordPress), struktur artikel
  • Keterampilan kolaboratif: mengikuti brief, kerja sama tim SEO, revisi sesuai feedback
  • Keterampilan menulis: gaya penulisan sesuai brand, storytelling, dan konsistensi nada

Di mana Kata Kunci Harus Dimasukkan dalam CV?

Setelah mengetahui kata kunci beserta pengelompokannya, maka selanjutnya perlu menyisipkan kata kunci tersebut ke dalam berbagai bagian CV secara strategis. Bagian mana sajakah itu?

1. Ringkasan profil

Bagian ringkasan profil biasa ditempatkan paling atas atau paling awal dari sebuah CV. Bagian ini menjadi tepat untuk menyebutkan keahlian utama yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Contoh:

"Seorang SEO Content Writer dengan pengalaman 3+ tahun dalam penulisan konten digital, terbiasa menulis artikel SEO friendly untuk blog dan website bisnis. Terbiasa mengikuti brief dari tim SEO, memahami struktur artikel yang efektif, serta menyesuaikan gaya tulisan dengan tone of voice brand. Familiar menggunakan CMS WordPress dan bekerja dengan target publikasi mingguan."

2. Bagian keterampilan

Pada bagian keterampilan ini, cerminkan kata kunci dan soft skill yang telah disebut dalam lowongan sebelumnya.

Contoh:

  • Menulis artikel SEO friendly
  • Memahami struktur konten untuk SEO
  • Adaptasi gaya penulisan sesuai brand
  • Familiar dengan WordPress dan CMS lainnya
  • Manajemen waktu dan tenggat publikasi
  • Kolaborasi dengan tim SEO dan editor

3. Pengalaman Kerja

Di sinilah peran kata kunci akan dilihat bagaimana penerapannya dalam dunia kerja nyata. Maka, sangat penting untuk menunjukkannya dengan maksimal.

Contoh:

SEO Content Writer-PT MAJU JAYA INDONESIA

Juli 2024-Sekarang

  • Menulis 20-30 artikel per bulan sesuai brief dari SEO Specialist, dengan fokus pada struktur artikel yang mendukung performa SEO on-page
  • Menggunakan CMS WordPress untuk mengunggah dan mengoptimalkan artikel-artikel
  • Menyesuaikan gaya penulisan dengan pedoman editorial dan tone of voice brand klien
  • Meningkatkan engagement blog sebesar 35% melalui konten-konten yang relevan

Dengan menyisipkan kata kunci pada bagian-bagian yang penting, maka CV Anda seakan memberi jawaban pada kebutuhan lowongan perusahaan. Dengan demikian, Anda telah menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang perusahaan cari.

Baca juga Cara Menonjolkan Pencapaian di CV, Bukan Sekedar Menyebut Tugas Pekerjaan.

Hindari Menyalin Kata Kunci Secara Mentah-Mentah

Hindari memasukkan kata kunci yang tidak natural, hanya mencopy-paste dari lowongan kerja. Mengapa begitu? Karena kata kunci yang hanya mencopy paste akan terdengar seperti robot dan terkadang tidak menjelaskan pencapaian atau nilai tambah.

Perhatikan contoh profil singkat yang hanya copy-paste berikut:

"Saya SEO Content Writer yang mampu menulis artikel SEO friendly, memahami struktur artikel SEO, familiar dengan brief dari tim SEO, mampu menulis artikel SEO friendly yang sesuai artikel SEO."

Alih-alih demikian, variasikan penyebutan kata kunci dan gunakan kalimat aktif yang menggambarkan aksi dan hasil kerja Anda.

Berikut adalah versi tanpa copy-paste:

"Seorang SEO Content Writer yang berpengalaman dalam membuat tulisan yang dioptimasi dengan mesin pencari, terstruktur, dan mudah dipahami. Terbiasa mengikuti brief dari tim SEO dalam menyusun konten blog yang sejalan dengan strategi kata kunci serta gaya komunikasi brand."

Profil tersebut disusun dengan lebih alami dan tetap menggunakan kata kunci sehingga akan terlihat lebih profesional dan manusiawi

Pastikan Menggunakan Kata Kunci Pada Konteks yang Tepat

Relevansi CV

Konteks penggunaan kata kunci dalam CV adalah penggunaan kata kunci yang tepat dan masuk akal tanpa memberikan kesan yang dipaksakan.

Menurut artikel LinkedIn Advice tentang cara menggunakan kata kunci secara efektif, praktik terbaiknya adalah:

  • Hindari keyword stuffing. Mengulang kata-kata yang sama secara berlebihan tanpa konteks yang sesuai justru akan mencurigakan bagi rekruter
  • Hubungkan kata kunci dengan pengalaman. Pastikan bahwa setiap kata kunci yang Anda gunakan memiliki bukti baik berupa pengalaman atau hasil kerja nyata Anda.
  • Cocokkan dengan portofolio. Ketika menyebutkan sebuah kata kunci keterampilan, akan lebih meyakinkan jika Anda juga mencantumkan pengalaman proyek yang relevan dalam portofolio pendukung lamaran Anda.

 

Kesimpulan: Relevansi Adalah Kunci

Menggunakan kata kunci pada lowongan yang sudah kita bahas di atas bukanlah sekedar formalitas, tapi juga sebuah strategi yang menjembatani kebutuhan perusahaan dengan nilai yang Anda tawarkan.

Dengan mengenali, kemudian menempatkan dan menggunakan kata kunci dengan tepat, maka CV Anda akan lebih relevan dengan kebutuhan industri sehingga peluang lolos ke tahap wawancara menjadi semakin signifikan. Setelah memahami pentingnya kata kunci untuk relevansi, pelajari juga cara menyesuaikan CV dan surat lamaran yang sesuai kebutuhan perusahaan agar dokumen Anda makin meyakinkan di mata rekruter.

Sudah siapkah Anda menyusun CV yang benar-benar relevan dengan posisi yang Anda incar? Temukan lowongannya di loker id dan sesuaikan dengan kata kunci yang tepat untuk setiap peluang yang muncul!