10 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Interview Kerja

Author
Ditulis olehTim Loker • Update 22 Juni 2025
Wawancara Kerja

Kandidat yang Percaya Diri

Menurut Harvard Review Business, ketika wawancara kerja, rekruter tidak hanya menilai jawaban dari kandidat, namun juga memperhatikan bahasa tubuh, komunikasi nonverbal, hingga bagaimana kandidat menunjukkan ketertarikannya pada pekerjaan tersebut. Karena itulah kamu perlu mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat interview.

Di antaranya adalah etika dalam menanyakan gaji dengan sopan agar tidak terlihat seperti fokus pada benefit saja. Selain gaji, artikel ini akan membahas dengan lengkap apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat interview. Yuk, simak hingga akhir!

5 Hal yang Boleh Dilakukan Saat Interview Kerja

Interview yang Berhasil

Sebelum kamu menghadiri sesi wawancara kerja, sangat penting untuk mengetahui apa saja hal yang sebaiknya kamu lakukan untuk memberikan kesan positif di hadapan rekruter. Dengan kesan positif, maka rekruter akan lebih mempertimbangkanmu daripada kandidat lainnya sehingga peluangmu untuk diterima akan menjadi lebih besar.

Berikut lima hal yang bisa kamu lakukan saat interview kerja untuk mendukung penampilan interview kerjamu:

Berpakaian Rapi dan Sesuai Industri

Penampilan menjadi kesan pertama yang akan menunjukkan keseriusanmu dalam memandang dunia kerja. Pastikan kamu mengenakan pakaian yang sopan, rapi, dan sesuai dengan budaya tempat kerja yang kamu lamar.

Biasanya, untuk perusahaan korporat, pakaian yang digunakan lebih resmi daripada perusahaan startup. Namun, agar lebih aman, pilihlah pakaian seperti kemeja dan celana berbahan non jeans. Pilihlah warna-warna netral seperti hitam, biru navy, abu-abu, atau coklat dan hindari menggunakan warna- warna yang terlalu terang agar tidak mengganggu fokus rekruter.

Selain itu, gunakan aksesori yang simpel seperti jam tangan minimalis dan ikat pinggang. Hindari menggunakan aksesori yang berlebihan seperti anting-anting yang besar, jam tangan yang banyak, dan make up yang terlalu tebal. Hal ini dikhawatirkan akan menghilangkan kesan profesional dalam dunia kerja.

Tak lupa perhatikan juga aspek kerapian an kebersihan tubuhmu. Pastikan pakaian yang kamu kenakan sudah disetrika dengan halus dan kamu sudah mandi terlebih dahulu sebelum menghadiri wawancara kerja.

Siapkan Dokumen dan Alat Tulis

Untuk mendukung keberlangsungan wawancara kerja, kamu perlu menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa ketika sesi wawancara, seperti CV, surat lamaran, sertifikat pendukung, salinan ijazah serta transkrip nilai, dan KTP. Mengapa dokumen ini menjadi penting? Karena, tak jarang rekruter akan memintamu untuk menunjukkan dokumen tersebut. Dengan mempersiapkannya maka kamu tidak perlu merasa repot untuk mengambilnya terlebih dahulu.

Membawa dokumen-dokumen di atas akan menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang serius dan siap untuk terjun di dunia kerja.

Beberapa perusahaan akan membutuhkan KTP mu untuk kebutuhan administrasi jika kamu lolos di tahap selanjutnya. Selain itu, tak jarang kartu identitas ini juga diminta untuk ditunjukkan oleh satpam yang bertugas. Dengan membawanya terlebih dahulu mau akan lebih siap untuk datang ke perusahaan.

  • Fotokopi ijazah dan transkrip nilai. Fotokopi ijazah dan transkrip nilai juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa kamu benar-benar sudah lulus jenjang pendidikan tertentu. Dokumen ini juga bisa menjadi syarat untuk masuk ke tahapan offering atau kontrak.
  • Portofolio. Jika kamu mendaftar di bidang kreatif, portofolio menjadi hal yang sangat penting untuk ditunjukkan. Dokumen ini menjadi bukti nyata atas kerja kerasmu selama ini sehingga kamu perlu menunjukkannya kepada rekruter sebagai penguat. Untuk bentuknya tentu akan menyesuaikan kebijakan perusahaan. Bisa berbentuk cetak atau cukup digital.
  • Pas foto. Untuk keperluan administrasi kepegawaian, kamu perlu membawa ini sebagai pelengkap kebutuhan administrasi lebih lanjut.

Lakukan Kontak Mata dan Senyum Sewajarnya

Kontak mata yang baik akan menunjukkan bahwa kamu merasa percaya diri, tidak merasa gugup, dan juga fokus pada lawan bicara, yang dalam hal ini adalah rekruter.

Namun, tidak perlu menatap rekruter terlalu intens supaya tidak memberikan kesan mengintimidasi atau memberikan ketidaknyamanan.

Selain kontak mata, kamu juga perlu memberikan senyuman yang bisa menciptakan suasana hangat, menunjukkan antusiasme, dan juga membangun kesan profesionalisme kerja. Cukup berikan senyum yang sewajarnya tanpa dibuat-buat untuk bisa membangun kedekatan yang tulus tanpa pamrih.

Dengan kontak mata dan senyuman, maka kamu akan membangun kesan pertama yang positif dan terlihat lebih percaya diri sehingga pewawancara bisa mempertimbangkan keberhasilan ari proses wawancaramu.

Untuk membiasakannya, latihlah gestur ini beberapa hari sebelum hari H wawancara supaya lebih terbiasa.

Tunjukkan Ketertarikan pada Posisi dan Perusahaan

Menunjukkan ketertarikan akan membuktikan bahwa kamu adalah kandidat yang berminat, serius, serta bersungguh-sungguh dalam melamar pekerjaan. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi rekruter untuk menerimamu.

Lalu bagaimana cara menunjukkan ketertarikan?

  • Lakukan riset sebelum wawancara. Dengan mengetahui informasi penting dari perusahaan, maka kamu akan memiliki bahan untuk menggunakan informasi pada jawaban wawancara nantinya.
  • Menjelaskan relevansi posisi dengan minat dan kemampuan. Kaitkan kemampuan dan keahlian yang kamu miliki dengan tanggung jawab pekerjaan yang akan kamu emban. Ini akan menunjukkan bahwa kamu layak untuk menempati posisi tersebut.
  • Bahasa tubuh yang positif. Bahasa tubuh menjadi strategi komunikasi non-verbal yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan antusiasme an kepercayaan diri. Tunjukkan dengan memberikan kontak mata yang konsisten, senyuman saat berbicara, dan posisi duduk yang tegak.

Ajukan Pertanyaan yang Relevan di Akhir Sesi

Pertanyaan adalah bentuk kekritisan dan pemahaman seseorang. Saat kamu mengajukan pertanyaan di akhir sesi interview, maka rekruter akan menganggapmu kandidat yang perhatian dan memiliki ketertarikan terhadap posisi yang sedang dilamar.

Selain itu, pertanyaan yang relevan akan memberikan kesan profesional dan menunjukkan bahwa kamu siap untuk berkontribusi lebih jauh. Dengan pertanyaan maka interaksi dua arah akan terbangun sehingga tidak menjadikan interview hanya sebagai sesi tanya jawab satu arah saja.

Berikut contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan:

  • "Apa tantangan terbesar yang biasa dihadapi dalam posisi ini?"
  •  "Seperti apa hari kerja biasa dalam posisi ini?"
  •  "Bagaimana tim saya nantinya akan berkolaborasi?"

Mengakhiri sesi wawancara dengan pertanyaan akan memberikan catatan positif sehingga rekruter bisa lebih mempertimbangkanmu.

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Interview Kerja

Interview yang Gagal

Hindari kesalahan-kesalahan yang bisa mempengaruhi keputusan kelolosanmu dalam interview seminimal mungkin. Akan sangat sayang jika kamu sudah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan namun justru tidak lolos karena kesalahan yang kamu lakukan ketika menghadiri interview.

Apa saja kesalahan yang harus kamu hindari?

Datang Terlambat Tanpa Konfirmasi

Datang terlambat dapat membuat kesan pertama yang seharusnya bisa positif menjadi negatif.

Datang tepat waktu saat wawancara adalah bentuk menghormati waktu rekruter yang telah diberikan untukmu. Namun, jika kamu terlambat tanpa memberi kabar maka rekruter akan menilai kamu sebagai pribadi yang kurang disiplin, tidak serius, dan bahkan tidak menghargai proses seleksi yang sedang berlanjut.

Berikut alasan mengapa kamu harus menjauhi datang terlambat ketika wawancara:

  • Membuat alur jadwal wawancara menjadi berantakan, bahkan harus dijadwalkan ulang yang belum tentu masih ada kesempatan selanjutnya.
  • Memperburuk situasi karena rekruter akan merasa tidak dihargai

Namun, bagaimana jika kamu memiliki kondisi yang benar-benar mendesak sehingga membuat terlambat?

  • Hubungi rekruter secepatnya, baik via email atau WhatsApp
  • Minta maaf dan berikan alasan keterlambatanmu
  • Tanyakan ketersediaan jadwal wawancara ulang

Tentunya ini menunjukkan ketidakprofesionalanmu dalam dunia kerja.

Mengeluh Tentang Pengalaman Kerja Sebelumnya

Mengeluhkan pengerjaan sebelumnya termasuk dalam hal yang tidak boleh dilakukan dalam wawancara kerja karena akan membuat rekruter meragukan etika kerjamu dan akan memberikan kesan bahwa kamu bukan orang yang profesional karena cenderung menyalahkan orang lain.

Lalu bagaimana jika ditanya alasan berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Berikan jawaban yang menunjukkan netralitas dengan profesional dan fokuskan pada apa yang ingin kamu capai di masa depan.

Ingatlah bahwa dengan mengeluh tentang pengalaman kerja sebelumnya hanya akan memperburuk citramu di mata rekruter. Hindarilah hal ini untuk menunjukkan kesiapanmu bergabung dalam dunia kerja.

Menjawab dengan Kalimat yang Terlalu Pendek atau “Iya/Tidak” Saja

Menjawab dengan kalimat yang terlalu singkat akan membuatmu terlihat pasif dan tidak memiliki antusias untuk bekerja.

Sebaliknya, kembangkan jawabanmu dengan alasan atau contoh pengalaman untuk bisa meyakinkan rekruter bahwa kamu memiliki kompetensi dan kesiapan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Terlalu Banyak Menggunakan HP atau Mengecek Jam

Terlalu banyak menggunakan HP atau mengecek jam saat wawancara akan menunjukkan ketidakfokusan dan kurangnya dalam menghargai waktu yang sudah diberikan rekruter.

Hal ini juga akan memberikan kesan tidak sopan dan tidak profesional karena kamu justru tertarik dengan hal-hal di luar wawancara. Tentunya kesalahan ini akan membuatmu terlihat kurang memiliki etika dan kedisipilinan dalam dunia kerja.

Membahas Gaji Terlalu Awal Tanpa Ditanya

Membahas gaji terlalu awal tanpa ditanya justru akan memberikan kesan terburu-buru dan membuatmu terlihat hanya fokus pada keuntungan pribadi.

Ketika masih di awal fokuslah pada nilai-nilai yang bisa kamu tawarkan untuk perusahaan. Jangan membicarakannya terlalu cepat karena mungkin saja rekruter belum menemukan alasan mengapa kamu layak mendapat gaji di angka yang kamu inginkan.

Sebaliknya, tunggulah sampai rekruter yang membuka topik gaji terlebih dahulu, namun jika tidak disebutkan hingga akhir, kamu bisa menanyakannya dengan sopan.

Berikut kalimat yang bisa kamu gunakan:

"Jika saya berkesempatan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, apakah saya bisa mengetahui kisaran kompensasi yang ditawarkan untuk posisi ini?"

Kesimpulan

Memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh saat interview harus menjadi bekal utama saat akan menghadiri wawancara kerja. Karena akan sangat sayang jika kamu sudah memiliki kualifikasi yang sesuai namun ada beberapa unsur etika yang kamu lewatkan sehingga membuat rekruter tidak melanjutkanmu ke sesi selanjutnya.

Ketika menghadiri wawancara kerja kamu perlu menunjukkan keseriusan dengan berpakaian yang rapi dan sesuai industri dan menyiapkan barang yang perlu dibawa. Selanjutnya tunjukkan ketertarikan dengan melakukan kontak mata disertai senyuman yang tulus dan memberikan pertanyaan yang relevan di akhir sesi.

Untuk menghindari kesan negatif, hindari datang terlambat tanpa konfirmasi terlebih dahulu, mengeluhkan tentang pengalaman kerja sebelumnya, menjawab dengan kalimat yang terlalu pendek, tidak fokus dengan sering mengecek handphone, dan terlalu cepat menanyakan gaji di awal interview.

Dengan memahami hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat interview, kamu akan bisa tampil lebih percaya diri di hadapan rekruter. Untuk lebih memperdalam persiapanmu, tingkatkan dengan panduan lengkap wawancara kerja agar lebih siap menghadapi rekruter.

Temukan kesempatan bekerja sesuai dengan keahlian di job portal loker