Burnout Kerja : Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya

Author
Ditulis olehTim Loker • Update 25 Mei 2025
Dunia Kerja

Pekerja yang Lelah

Dalam lingkup sehari-hari, Anda pasti pernah mendengar istilah burnout. Kalimat ini sering keluar di antara pekerja kantoran untuk menggambarkan kondisi mereka yang kelelahan baik fisik atau mental karena terlalu banyak menanggung beban kerja mereka.

The Health and Safety Executive (HSE) tahun 2023 melaporkan bahwa sebanyak 875 ribu kasus stress, depresi dan kecemasan terdapat 17,1 juta hari hilang akibat stres, depresi, atau kecemasan terkait pekerjaan.

Tahukah Anda bahwa burnout kerja jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan penurunan performa kerja Anda? Lalu, bagaimana cara mengetahui jika Anda mengalami burnout dan apa saja langkah efektif untuk mengatasinya?

Apa Itu Burnout dan Mengapa Bisa Terjadi?

Pekerja yang Lelah di Kantor

Menurut Oxford Reference, burnout adalah kondisi kelelahan emosional yang berkaitan dengan pekerjaan, di mana minat terhadap pekerjaan, pencapaian pribadi, dan efisiensi menurun tajam, sehingga individu tidak lagi mampu mengambil keputusan.

Kondisi ini dipicu oleh pekerjaan yang secara konsisten dan terus-menerus menekan seseorang yang mana pekerjaannya minim dalam interaksi dengan orang lain serta memiliki sedikit minat di luar pekerjaan mereka. Burnout ini dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan baik secara fisik atau mental.

Namun, burnout kerja tidak selalu muncul akibat faktor ekternal, beban pekerjaan. Hal tersebut juga bisa terjadi karena kurangnya kesadaran dari seseorang untuk menyeimbangkan dunia kerja dan pribadi. Misal, bekerja hingga larut malam tanpa memedulikan efek jangka panjangnya untuk kesehatan. Oleh karena itu, kemampuan untuk manajemen waktu menjadi sangat penting bagi pekerja kantoran untuk meminimalisir terjadinya burnout kerja.

Tanda-tanda Anda Mengalami Burnout

Gejala Burnout

Burnout tidak menyerang pekerja secara tiba-tiba. Kondisi ini merupakan hasil dari penumpukan gejala-gejala yang berkembang seiring berjalannya waktu tanpa disadari oleh sebagian pekerja. Karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi burnout sedari awal menjadi penting untuk mencegah stress akut ini.

Apa saja tanda-tanda bahwa Anda sedang mengalami burnout?

1. Merasa kelelahan sepanjang waktu. Kondisi ini menjadi tanda awal bahwa seseorang terkena burnout. Karena stress yang berkepanjangan, akhirnya fisik, mental, juga emosional pun akan merasa lelah. Walaupun sudah beristirahat, namun rutinitas negatif lainnya masih sering dilakukan, akan membuat seseorang semakin tenggelam dalam kondisi burnout ini.

2. Produktivitas menurun. Rasa lelah yang berlebihan akhirnya akan berdampak pada produktivitas kerja. Hal ini dikarenakan burnout membuat seseorang menjadi lebih sulit untuk fokus dan konsentrasi sehingga sering membuat kesalahan dan merasa terbebani dengan pekerjaan yang kecil.

3. Menjadi lebih sensitif. Ketika seseorang mengalami burnout, hal kecil yang biasanya mudah ditoleransi menjadi lebih sulit ditolelir dan perasaannya menjadi lebih sensitif. Hal ini terlihat dari mudah merasa tersinggung, cemas, dan mudah mengkhawatirkan hal-hal kecil.

4. Hilangnya semangat dalam bekerja. Biasanya pekerja akan merasa semangat dalam menjalani hari-hari kerjanya, namun ketika mengalami burnout, pekerja akan cenderung kehilangan semangat dan antusias dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Jika Anda mulai merasa kehilangan kendali atas waktu pribadi karena ritme kerja yang terlalu padat, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan opsi kerja yang lebih fleksibel. Salah satunya adalah sistem kerja hybrid yang kini semakin banyak diterapkan.

Penyebab Burnout Kerja

Pekerja yang Stress Akibat Workload

Setelah mengetahui gejala burnout, Anda perlu mengetahui bahwa burnout disebabkan oleh berbagai keadaan, mulai dari faktor internal, diri sendiri hingga eksternal, lingkungan pekerjaan. Lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari burnout ini?

1. Beban kerja yang berlebihan. Penyebab yang paling umum dari burnout adalah berlebihnya beban kerja yang diterima sehingga menyebabkan energi menjadi lebih cepat terkuras. Pekerjaan yang melebihi kapasitas kemampuan fisik ataupun mental tersebut akhirnya mau tidak mau akan mengurangi waktu istirahat dan aktivitas penyeimbang kerja lainnya.

2. Lingkungan kerja yang kurang mendukung. Lingkungan kerja menjadi faktor dalam membentuk mental dan emosional seorang pekerja. Karenanya, pekerja tidak hanya butuh kejelasan tugas, tapi juga lingkungan kerja yang sehat. Burnout dapat terjadi karena minimya dukungan dan apresiasi dari atasan atau hubungan antar rekan kerja yang kurang baik.

3. Minimnya work life balance. Setelah menghabiskan hari di tempat kerja, tubuh dan fisik pasti  membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan energi. Karena, jika secara terus menerus dipaksa untuk bekerja, akhirnya waktu untuk mengembalikan energi melalui istirahat atau melakukan hobi menjadi berkurang, atau bahkan hilang.

Namun, tahukah Anda bahwa burnout tidak hanya menyerang posisi dengan tekanan langsung dari target ataupun klien. Bahkan, posisi seperti HRD yang identik dengan mengelola manusia pun rentan mengalami kondisi ini. Anda bisa mengetahui lebih lanjut dalam artikel HRD Juga Bisa Burnout: Ketahui Penyebabnya.

Cara Mengatasi Burnout Kerja

Keseimbangan Dunia Kerja

Karena penyebabnya sangat kompleks, kondisi burnout tidak bisa diatasi hanya dengan satu cara. Anda perlu melakukan beberapa langkah untuk bisa terlepas dari kondisi ini.

Lalu, apa yang bisa Anda lakukan jika sudah terkena burnout?

1. Mengakui terkena burnoutTak jarang, banyak yang menyangkal dan memaksakan diri untuk terus bekerja walau sudah merasa lelah fisik dan mental. Karena itu, kesadaran menjadi langkah awal untuk proses perubahan dan penyembuhan dari stress akut ini. Dengan menyadari bahwa Anda mengalami burnout, Anda akan menjadi lebih terbuka untuk mencari bantuan.

2. Evaluasi workload. Terkadang yang menjadi penyebab burnout bukan kondisi yang lemah, tapi beban kerja yang berlebih. Untuk itu, Anda perlu melakukan evaluasi beban kerja supaya mengetahui tugas mana saja yang menjadi prioritas. Jika beban kerja yang Anda terima memang tidak realistis, komunikasikan dengan atasan Anda untuk mendiskusikan perbaikannya.

3. Istirahat secara teratur. Burnout terjadi karena kondisi fisik dan mental yang cenderung dipaksakan untuk mengerjakan beragam tugas. Karenanya, istirahat yang teratur tidak hanya menjadi solusi, tapi juga cara yang cukup ampuh untuk mengatasi burnout kerja ini. Dengan istirahat yang cukup , seperti membatasi penggunaan media sosial saat istirahat, menghindari bekerja di waktu istirahat, atau mengambil cuti (jika diperlukan), akan dapat memulihkan energi, meningkatkan fokus, hingga lebih stabil secara emosional.

4. Perbaiki gaya hidup. Gaya hidup akan sangat menentukan proses penyembuhan burnout Anda. Lakukan olahraga ringan, membentuk pola makan yang bergizi, memberikan waktu untuk melakukan hobi, atau mencoba journaling untuk membantu melepasan emosi yang Anda rasakan. Namun, memperbaiki gaya hidup tidak hanya soal fisik saja, tetapi juga tentang menemukan makna dalam pekerjaan Anda. Jika selama ini pekerjaan Anda belum memberikan makna lebih dalam kehidupan, Anda perlu melakukan evaluasi untuk pekerjaan tersebut. Baca juga 5 Cara Menemukan Passion Agar Karier Lebih Terarah untuk membantu merumuskan kembali arah karier Anda.

5. Komunikasikan dengan atasan. Jika setelah melakukan evaluasi kerja Anda mengetahui bahwa beban kerja Andalah yang menjadi penyebab utama dari bornout, maka mengkomunikasikannya kepada atasan menjadi cara terbaik untuk mengatasinya. Anda bisa menentukan waktu dan suasana yang sesuai, menyampaikan dengan jujur namun tetap tenang, dan meminta solusi yang terbaik.

6. Gunakan bantuan profesional. Jika Anda merasa bahwa burnout ini telah mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda mulai menghindari lingkungan sosial, atau merasa putus asa secara terus-menerus, mintalah bantuan konselor atau psikolog klinis. Hal ini tidak menjadi indikasi bahwa Anda lemah, namun itu artinya Anda memiliki kepedulian untuk menyelesaikan permasalahan secara profesional.

Dengan bantuan profesional, Anda akan dibantu untuk mengidentifikasi penyebab burnout dan juga dapat memahami lebih jauh passion Anda sehingga dapat mengurangi risiko tejadinya burnout lagi. Baca selengkapnya dalam artikel Tanda Kalau Anda Sudah Menemukan Passion.

Jika setelah mengikuti langkah di atas, Anda masih merasa tidak memiliki cukup waktu untuk beristirahat atau mengurus kehidupan pribadi akibat pola kerja yang padat, mungkin Anda butuh lingkungan kerja yang lebih fleksibel. Saat ini ada banyak lowongan kerja remote yang sedang dibuka tanpa mengorbankan kesehatan mental Anda.

Baca juga Time Management: Cara Mengatur Waktu Agar Tidak Lembur Terus

Kesimpulan

Burnout kerja bukanlah fenomena yang bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan berlarut-larut akan memengaruhi produktivitas kerja hingga kesehatan jangka panjang Anda. Oleh karena itu, dengan mengetahui gejalanya sejak awal, Anda akan mampu menentukan langkah yang tepat untuk proses penyembuhannya.

Penyebab burnout dapat muncul dari dalam diri sendiri ataupun luar, seperti beban tugas yang berlebihan atau lingkungan kerja yang kurang mendukung dalam menciptakan budaya kerja yang sehat. Jika Anda mengalami burnout, sebagai proses penyembuhan, Anda perlu terlebih dahulu menyadari bahwa Anda sedang mengalami burnout. Kemudian, lakukan evaluasi beban kerja, beristirahat dengan teratur, menjaga gaya hidup yang sehat, mengomunikasikan beban kerja dengan atasan, dan menggunakan jasa profesional untuk proses penyembuhan yang lebih optimal.

Namun, jika telah melakukan berbagai proses penyembuhan dan lingkungan kerja saat ini sudah tidak mendukung lagi proses tersebut, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan perubahan. Temukan peluang kerja yang lebih sesuai dengan nilai dan keseimbangan hidup Anda lewat loker online terpercaya!